Jumat, 09 November 2012

Senjata Anyar dari Microsoft (Windows 8)


Senjata Anyar
dari Microsoft
Di tengah serbuan sistem operasi berlambang robot imut dan buah Apel tergigit,
Microsoft masih mampu menahan gempuran serbuan tersebut dengan menampilkan senjata andalan, Windows 8.


Microsoft telah memulai pengembangan Windows 8 sejak 2009. Kemudian di Consumer Electric Shows, Januari 2011, keberadaan OS ini mulai diberitahukan ke masyarakat luas. OS ini sendiri akan tersedia dalam dua versi dan satu versi lain untuk alat-alat berbasis ARM. 
     Windows 8 dibuat berdasarkan bahasa desain Metro dan memperkenalkan ‘Windows 8-style’ yang bisa diperoleh melalui Windows Store. Start screen yang baru, Internet Explorer 10, ketersediaan USB 3.0, Windows Defender yang bisa memerangi malware , Windows To Go dan pendukung untuk UEFI SecureBoot merupakan fitur-fitur baru yang ada  di OS ini. Meskipun tidak banyak, namun fitur-fitur ini telah menjadi perbincangan, apalagi fitur terakhir telah menghasilkan kontroversi.      Dengan menggunakan OS ini, Anda dapat pula menggunakan platform baru Windows Runtime (WinRT). Platform ini berguna untuk membuat aplikasi baru yang dapat berjalan di sandbox (mekanisme sekuriti untuk memisahkan program yang berjalan) yang aman. Selain itu, WinRT berfungsi untuk memfasilitasi pertukaran data yanglebih mudah atau menangkap sisi layar yang luas untuk multi-tasking.
      Desain utama platform ini menggunakan resolusi layar 16:9. Dengan metode ‘snapping’, layar
dengan ukuran 1377x768 atau lebih mampu menjalankan dua aplikasi secara bersebelahan. Layar 1024x768 bisa menjalankan satu aplikasi dengan kondisi fullcsreen, sementara untuk layar 1024x600 hanya bisa menggunakan aplikasi desktop yang biasa.

Spesifikasi yang diperlukan untuk Windows 8 : 1 GHz or faster processor 1 GB RAM (32-bit) or 2 GB RAM (64-bit) 16 GB available hard disk space (32-bit) or 20 GB (64-bit) DirectX 9 graphics device with WDDM 1.0 or higher driver

     Untuk aplikasi desktop, tidak terlalu banyak perubahan signifikan dari Windows 7. Tetapi yang berbeda adalah File Explorer berubah nama menjadi Windows Explorer. Aplikasi yang dihilangkan di Windows 8 adalah permainan  Minesweeper dan Solitaire. Namun, kedua aplikasi ini tersedia di Windows Store dengan tampilan yang sesuai dengan desain metro.
      Lay out Task Manager yang baru memudahkan untuk mengganti tugas yang sedang dijalankan komputer. Jika kotak task manager ini diperbesar pun akan tetap terlihat sederhana, namun penuh dengan informasi yang dibutuhkan. Mulai dari data sejarah pemakaian hingga data aplikasi yang paling banyak menggunakan bandwidth. 
     Windows 8 ini bekerja dengan sangat baik untuk media yang menggunakan layar sentuh. Microsoft memenuhi janjinya agar Anda mendapatkan pengalaman yang mengagumkan jika OS ini
ditanamkan pada tablet. Segalanya berjalan dengan sangat responsif dan mulus. 
        On screen keyboards yang disediakan untuk versi tablet memudahkan untuk mengetik dengan cepat. Bagaimanapun aplikasi keyboard virtual di Windows 8 ini lebih baik dari pada versi-versi sebelumnya.
        Sebagai pelengkap untuk metro design ini, windows juga telah menyiapkan Windows Store. Platform ini disiapkan sebagai digital distribution untuk berbagai macam aplikasi desktop. Di sini nantinya akan disediakan aplikasi yang berbayar ataupun yang  gratis. 
        Satu hal pasti yang menjadi keunggulan OS ini adalah kecepatan. Dibandingkan dengan generasi sebelumnya untuk startup Windows 8 unggul 24 detik lebih cepat. Sementara untuk shutdown lebih cepat 
6 detik. Begitu juga untuk fungsi-fungsi lain OS baru ini bekerja lebih cepat. • WIT

Bau Badan dan Tips Mencegahnya


Smeel's

Not Good


Aroma tubuh dengan kadar yang
normal merupakan identitas bagi
seseorang. Namun jika aroma tubuh
menimbulkan bau tak sedap akan
sangat mengganggu penampilan Anda.

Tubuh kita memiliki dua jenis saluran kelenjar keringat, yaitu saluran kelenjar ekrin yang terbuka ke atas permukaan kulit pada bagian poripori dan saluran kelenjar apokrin yang berada di daerah rambut bertumbuh, termasuk kulit kepala, ketiak dan selasela paha. Keringat yang dihasilkan dari kelenjar ekrin sebagian besar berkadar garam tinggi, namun keringat yang dihasilkan oleh kelenjar apokrin mengandung lemak, protein dan
karbohidrat. Bakteri pada permukaan kulit dapat menimbulkan bau yang tak sedap serta mengurai keringat dari kelenjar apokrin menjadi asam yang mudah menguap. Kekurangan magnesium atau zinc dan terlalu banyak mengkonsumsi daging serta makanan yang mengandung
cholin seperti telur, hati ikan, kacangkacangan bawang merah, bawang
putih, jengkol, kopi, alkohol serta makanan pedas dan berlemak juga
dapat menimbulkan bau tak sedap pada tubuh Anda. Kondisi stres dan emosional (marah, takut, atau gembira) yang berlebihan juga dapat membuat kelenjar apokrin memproduksi keringat lebih banyak. Sehingga timbunan keringat berubahmenjadi bau asam yang pekat.

Stop Penyebab Bau Badan
» Diet sehat, perbanyak buah dan sayuran.
» Pilih baju berbahan katun atau serat alami lainnya. Hindari 
   bahan nylon, polyester dan spandex.
» Gunakan deodorant yang mengandung anti perspirant.
» Konsultasi masalah bau badan Anda dengan dokter kulit.

Kamis, 08 November 2012

Jakarta Motorcycle Show 2012

Think Green, Act Safely
Gelaran Jakarta Motorcycle Show (JMCS) merupakan ajang pameran sepeda motor yang diselenggarakan saban dua tahun sekali. JMCS kali ini tak hanya berisikan beragam produk terbaru dari berbagai merk sepeda motor
yang sudah terkenal. JMCS 2012 ini mengusung tema Think Green, Act Safely, yang memberikan himbauan pada seluruh pihak untuk meningkatkan kesadaran disiplin berlalu-lintas. Di samping tentunya untuk memberikan wawasan pada masyarakat bahwa industry kendaraan roda dua tanah air dapat menunjukan perkembangan pada desain dan teknologi. Hadir dalam pameran
ini merk-merk terkenal, seperti Yamaha, Kawasaki, Honda,
Suzuki, Ducati, BMW, Lambretta, Huqsvarna dan KTM. • SY/foto:
WIT



Senin, 05 November 2012

Lucu, Pilkada Sultra, Tiga Pasangan Calon Klaim Menang


KENDARINEWS.COM: Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sulawesi Tenggara (Sultra) semakin memanas, tidak hanya mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sultra yang membuat pilkada di Sultra sedikit aneh dibandingkan dengan pilkada di provinsi lainnya. 
Setelah pemecatan yang dilakukan oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) kepada lima komisioner KPU Sultra, Mas'udi, Bosman, La Ode Ardin, Eka Suaib dan Abdul Syahir karena diduga telah melakukan pelanggaran kode etik, kini saatnya tiga pasang calon yang telah ditetapkan oleh KPU Sultra yang diambil alih KPU Pusat mengklaim diri menang.


Pasangan nomor urut dua, Nur Alam-Saleh Lasata melalui Jaringan Suara Indonesia (JSI) telah diumumkan bahwa pasangan ini unggul dibandingkan dengan dua calon lainnya. Lembaga survey tersebut menyebutkan, Nur Alam-Saleh Lasata mendapatkan perolehan suara dengan persentase 50,03 persen, disusul pasangan nomor urut satu Buhari Matta-Amirul Tamim sebesar 26,73 persen dan ditutup dengan pasangan nomor urut tiga Ridwan Bae-Haerul Saleh sebesar 23,24 persen. 



Berbeda pula dengan hasil yang diumukan oleh pemantauan yang dilakukan tim Buhari Matta-Amirul Tamim melalui Suara Hati Communication Services yang menyatakan, kemenangan diperoleh pasangan Buhari-Amirul dengan persentasi Buhari-Amirul sebesar 47,3 persen, disusul pasangan Nur Alam-Saleh Lasata 37,6 persen dan pasangan Ridwan Bae-Haerul Saleh sebesar 15,1 persen. 



Sementara itu, pasangan Ridwan Bae-Haerul Saleh juga menurunkan tim untuk melakukan pemantauan di lapangan terkait hasil perhitungan dengan perolehan Ridwan Bae-Haerul Saleh sebesar 42,6 persen disusul pasangan Nur Alam-Saleh Lasata sebesar 34,3 persen dan ditutup pasangan Buhari Matta-Amirul Tamim sebesar 23 persen. 



Pilkada Sultra memang banyak melahirkan keanehan, tidak hanya pasangan calon yang mengklaim dirinya menang, tetapi sebelumnya komisioner KPU Sultra juga melakukan perbuatan yang oleh DKPP dinilai melanggar kode etik. Dimana Mas'udi (ketua) dan Bosman menetapkan tiga pasangan calon yakni Buhari Matta-Amirul Tamim, Nur Alam-Saleh Lasata dan Ridwan Bae-Haerul Saleh. 



Tiga komisioner lainnya, Eka Suaib, Abdul Syahir dan La Ode Ardin mendukung empat pasangan calon ditambah dengan pasangan Ali Mazi-Bisman Saranani. Namun hingga pelaksanaan pilkada di Sultra keputusan dua komisioner yang diikuti yakni dengan menetapkan tiga pasang calon. 


Meskipun terjadi banyak keanehan, proses pilkada di Sultra tetap berjalan, ketiga calon mengklaim kemenangannya masing-masing, namun akhirnya KPU RI yang saat ini mengambil alih pilkada di Sultra yang akan menetapkan siapa sebenarnya dari ketiga pasang calon tersebut yang memperoleh suara tertinggi dan benar-benar pilihan masyarakat Sultra. (lina)
sumber : http://www.kendarinews.com/index.php?option=com_content&task=view&id=36258&Itemid=224

NUSA Makin Kokoh


KENDARINEWS.COM: Kemenangan pasangan Nur Alam dan Saleh Lasata (NUSA) makin kokoh. Perolehan suara di tiga zona, di atas 50 persen. Sultra 1 misalnya yang terbagi (Kota Kendari-Konsel) NUSA meraup 56,97% suara. Urutan kedua BM-Amirul 27.42% dan ketiga ARbae 15.61%. Zona Sultra 2 (Konawe-Konawe Utara), NUSA meraih  65,07%. Posisi kedua BM-Amirul 22.93% dan ketiga ARBAE 12.01%.

Selanjutnya di zona 3 (Kolaka-Kolaka Utara) BM mencuri kemenangan. Namun tidak signifikan karena dibayangi NUSA dan ARbae. BM-Amirul 35.21%, NUSA 32.43%, ARbae 32.36%. Zona 4 (Baubau, Bombana, Buton dan Wakatobi) NUSA 57.52%, BM -Amirul 30.35% dan ARbae 12.12%. Sedangkan zona  5 (Butur-Muna)  dikuasai ARbae dengan persentasi 52.39%, NUSA 37.11% dan BM-Amirul 10.50 %. 
    
Klaim kemenangan dua pasang calon menurut ketua tim NUSA Abdurrahman Shaleh, hal itu  wajar saja terjadi.  Ia juga membeber  penghitungan internal tim pemenangan NUSA 53,2%. Partisipasi pemilih di Pilgub 4 November sebesar 63,7 persen.
    
"Kemenangan pasangan NUSA berdasarkan informasi saksi TPS mencapai 53,2 persen meskipun ada beberapa wilayah NUSA kalah seperti di Kolaka Utara dan Muna yang dimenangkan pasangan ArBAE, serta Kolaka dan Baubau dimenangkan BM-Amirul.  Tetapi semua komposisi per Dapil kita berada di atas 50 persen," ujar Abdurrahman Shaleh.
    
Sekretaris DPW PAN Sultra ini  mengungkapkan, masyarakat tidak perlu meragukan pengalaman lembaga jaringan survei Indoensia (JSI) di berbagai Pemilukada, karena tingkat profesionalitas keakuratan hasil  telah terbukti.
    
"Pilgub merupakan demokrasi, begitupula dengan politik untuk semua orang.  Sembari kita menunggu KPU Sultra mengambil keputusan, kami pun mengawal ketat hasil penghitungan suara mulai dari PPS hinga KPU kabupaten / kota," ungkapnya.
    
Kalau pun ada gugatan di mahkamah konstitusi (MK), pasangan NUSA welcome. Hal itu biasa terjadi akibat ketidakpuasan dan kekecewaan pasangan calon lainnya.  Apalagi di negara hukum, jika tidak terjadi gugatan,  seperti sayur tanpa garam.  
    
"Perlu diketahui dua bulan sebelumnya, tim NUSA telah membentuk tim advokasi. Tim ini bersama pokso-posko di kelurahan mengawasi pelaksanaan Pilgub termasuk kecurangan.  Kami sudah persiapkan semuanya   termasuk 18 lawyer," jelasnya.
    
Ditanya kemungkinan terburuk akan terjadinya pemungutan ulang (PSU), Anggota DPRD Sultra ini menjawab pihaknya tidak pernah berandai-andai, apalagi KPU Pusat dan Bawaslu RI telah mengungkapkan Pilgub Sultra berjalan secara aman.
    
"Untuk langkah selanjutnya, kami akan lihat dengan cermat, tetapi kami bersyukur Pilkada tidak tertunda.  Kami juga akan membuka temuan jika kami menjadi pihak terkait dalam gugatan, misalnya kampanye menggunakan kendaraan dinas oleh pasangan calon incumbent lainnya," jawabnya.  (p2/fas)

Sumber 1: kendari pos, Sumber 3  http://www.kendarinews.com/index.php?option=com_content&task=view&id=36288&Itemid=224

Minggu, 04 November 2012

Direktur BSI : Tidak Ada PSU (Pemungutan Suara Ulang) Pada Pilgub Sultra

KENDARINEWS.COM: Direktur Eksekutif Barometer Suara Indonesia (BSI) Baso Affandi, optimis tidak akan terjadi Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Sulawesi Tenggara (Sultra). Optimisme yang dikatakannya bukan tanpa alasan. Pasalnya, ia menilai bahwa putusan yang telah dikeluarkan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) berupa sanksi pemecatan kepada lima komisioner KPU Sultra, kemudian DKPP menyerahkan proses penyelenggaraan pemilu kepada KPU RI merupakan keputusan yang telah dipertimbangkan.
"Kalau saya melihat, keberanian yang diambil KPU RI untuk tetap menjalankan proses pilgub dengan menetapkan tiga calon yakni Buhari Matta-Amirul Tamim, Nur Alam-Saleh Lasata dan Ridwan Bae-Haerul Saleh sudah dikaji secara benar, itu artinya dengan tidak membatalkan pilgub, berarti komisioner KPU RI setuju dengan keputusan yang telah ditetapkan oleh mantan komisioner KPU Sultra yang telah menetapkan tiga pasang calon," kata Baso Affandi kepada sejumlah rekan media, Sabtu (3/11/2012).

Ia juga mengatakan komisioner KPU RI tentu sudah memiliki pertimbangan khusus sebelum melanjutkan tahapan pilgub, dimana jika terjadi sesuatu kedepannya maka dampaknya pasti akan dirasakan oleh KPU RI juga.

"Kita lihat saja, jika pilkada di Sultra ada PSU, maka jabatan komisioner KPU RI juga akan terancam, karena telah melegalkan keputusan mantan komisioner KPU Sultra, padahal pemecatan yang dilakukan DKPP karena menilai komisioner KPU Sultra diduga melanggar kode etik, sehingga keberanian KPU RI untuk tetap melanjutkan pilgub ini pasti sudah memiliki landasan hukum sendiri," ujarnya.

Baso Affandi juga menyadari bahwa saat ini pasangan Ali Mazi-Bisman Saranani pasti berjuang habis-habisan di pusat agar dilakukan PSU, tetapi ia juga tidak ingin melupakan bahwa masih ada tiga calon lain yang memiliki kuasa hukum masing-masing agar proses pilgub tidak sampai PSU.

"Memang benar, Ali Mazi punya banyak kenalan di pusat, tetapi kita juga harus jeli melihat, masih ada pasangan Buhari Matta-Amirul Tamim, Nur Alam-Saleh Lasata dan Ridwan Bae-Haerul Saleh yang punya kuasa hukum masing-masing guna mempertahankan agar tidak terjadi PSU," cetuasnya.

Sebagai tambahan, mantan komisioner KPU Sultra memilii dua versi terkait penetapan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra, dimana Mas'udi (mantan ketua) dan Bosman (mantan anggota) menetapkan tiga pasangan calon yakni Buhari Matta-Amirul Tamim, Nur Alam-Saleh Lasata dan Ridwan Bae-Haerul Saleh, sementara Eka Suaib, Abdul Syahir dan La Ode Ardin (mantan anggota) menetapkan empat pasangan calon, ditambah dengan Ali Mazi-Bisman Saranani. Hanya saja, putusan KPU Sultra mengambil tiga pasangan calon, sehingga pilgub saat ini diikuti tiga pasangan calon.

Akibat dari perpecahan di tubuh KPU Sultra ini, sehingga DKPP memutuskan untuk memberikan sanksi berupa pemecatan kepada lima komisioner KPU Sultra dan KPU RI mengambil alih pelaksanaan pemilu di Sultra. Minggu (4/11/2012) telah dijadwalkan akan dilakukan pemungutan suara bagi Gubernur  dan Wakil Gubernur Sultra.(lina)
sumber :http://www.kendarinews.com/news/index.php?option=com_content&task=view&id=36236&Itemid=224 

ARBae Curiga JSI Lakukan Kebohongan Publik

http://www.kendarinews.com/news/images/stories/foto_berita/75/1348392585_arbae.jpg
KENDARINEWS.COM: Pasangan Ridwan Bae-Haerul Saleh yang sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tenggara periode 2013-2018 mencurigai adanya kebohongan yang dikeluarkan oleh Jaringan Suara Indonesia (JSI) terkait hasil sementara pemungutan suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sultra yang telah dilakukan, Minggu (4/11/2012). 
Seperti yang telah dirilis JSI pada minggu sore, pilkada di Sultra dimenangkan pasangan Nur Alam-Saleh Lasata dengan perolehan suara 50,03 persen, urutan kedua diikuti oleh pasangan nomor urut satu yakni Buhari Matta-Amirul Tamim sebesar 26,73 persen, sementara Ridwan-Haerul Saleh yang menempati nomor urut tiga menempati posisi terakhir dengan perolehan 23,24 persen.

"Angka yang telah diklaim oleh JSI, memenangkan pasangan Nur Alam-Saleh Lasata dengan perolehan 50,03 persen, sebenarnya angka itu sudah ada dua hari sebelum pemilihan, saya mendapatkan bocoran ini dari orang terpercaya yang tidak bisa saya sebutkan," terang Ridwan Bae, kepada sejumlah rekan media saat ditemui di kediamannya, Minggu malam (4/11/2012).

Kecurigaan tersebut semakin menguat, karena pasangan NUSA akan melakukan permainan di tingkat bawah, dengan memainkan perolehan suara yang telah diumumkan oleh JSI.

"Saya curigai, awalnya dilakukan permainkan dengan mengumumkan kepada publik bahwa ia memperoleh kemenangan dengan perolehan tertinggi, setelah itu ia akan segera mewujudkan impian tersebut dengan cara bermain di tingkat bawah, bisa saja yang tadinya suaranya tidak mencukupi kemudian ia memainkan perolehan suara orang dengan merekayasa suara yang ada," cetusnya.

Untuk itu, ia bersama timnya akan segera mengumpulkan bukti kuat terkait permaianan yang dilakukan oleh pasangan NUSA, agar apa yang sebenarnya menjadi pilihan rakyat tidak diganggu gugat.

"Mulai malam ini, saya sudah berkoordinasi dengan tim saya, saya juga sudah menyampaikan kepada saksi saya di seluruh kabupaten/kota yang ada di Sultra untuk segera mengumpulkan formulir C1 kepada Ketua DPD Golkar masing-masing kabupaten/kota, nanti ketua DPD yang akan menyampaikan kepada saya lalu saya dan pasangan saya akan mengkaji kembali," tukasnya.

Pasangan ARBae juga masih akan tetap menunggu hasil perhitungan rekapitulasi yang dilakukan oleh KPU. Ridwan berharap agar KPU RI yang saat ini mengambil alih pelaksanaan pilgub di Sultra bisa lebih netral.

"Saya berharap agar suara rakyat jangan diganggu, tim ARBae bersedia menerima kekalahan selama itu benar, tetapi jika ada kebohongan didalamnya, kami juga tidak segan-segan untuk mencari kebenaran, pilihan rakyat jangan dimanipulasi berikan yang sebenarnya," harapnya.(lina)                                                             sumber  http://www.kendarinews.com/news/index.php?option=com_content&task=view&id=36255&Itemid=224

Rektor Unhalu Tegaskan Larangan Merokok di Kantor

Berlaku Bagi Civitas Akademika Unhalu

Kendari, KP
Kebijakan Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Prof Dr Laode Muh Aslan yang melarang mahasiswa merokok di kantor, termasuk ruang perkuliahan, direspon positif Rektor Unhalu Prof Dr Ir Usman Rianse MS. Kata dia, larangan merokok adalah kebijakan lisan yang diharapkan  ditindaklanjuti civitas akademika Unhalu.Pelarangan merokok sudah diterapkan di kantor pusat dan semua kantor pelayanan di lingkup Unhalu. Menurut pengganti Prof Mahmud Hamundu ini, Dekan hanya sebatas menindaklanjuti perintah pimpinan. “Silahkan saja merokok, apakah itu mahasiswa atau dosen/staf, tapi jangan di kantor atau di ruang perkuliahan. Hal ini sudah saya tegaskan sejak saat dilantik sebagai Rektor Unhalu,” ujar  Usman Rianse, kemarin.
Jadi, lanjut dia, pelarangan merokok hanya berlaku di kantor atau gedung  perkuliahan. Selebihnya, adalah hak setiap individu. Buktinya, Rektorat tetap memberi ruang bagi siapapun yang ingin merokok di tempat yang ditunjuk sebagai Smoking Area yang terletak di luar gedung Rektorat. Kalaupun pihak fakultas menggalang kerjasama dengan pihak terkait untuk membuka tempat bebas rokok, silahkan saja.
“Yang penting, merokok yang  terkait dengan kesehatan ini diharapkan bisa berdampak pada kebersihan ruangan kerja maupun perkuliahan. Bisa saja kita bolehkan merokok di setiap ruangan, hanya apakah kita mau membudayakan buang puntung rokok di tempat sampah. Masalahnya, ada kebiasaan yang dianggap sepele yakni buang puntung rokok dimanapun sehingga mengabaikan unsur estetika dan kebersihan. Makanya, sejak awal saya mengingatkan larangan merokok di area kerja tanpa mengabaikan mereka yang merokok,” beber Guru Besar di Pertanian Unhalu ini.
Terkait demonstrasi mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), kata Rektor Unhalu ini, demonstrasi adalah sarana untuk menyampaikan aspirasi. Sepanjang tidak anarkis dan masih bisa dibahas secara rasional, dekan harus menjawab aspirasi tersebut. Hanya saja, bila dilihat dari prestasi akademik, Laode Muh Aslan adalah salah satu dekan yang berprestasi karena semua Prodi yang dipimpinnya berakreditasi B serta menggiatkan lomba kara tulis baik mahasiswa maupun dosen di tingkat nasional.
“Semua Dekan di Unhalu berprestasi, kalau tidak, yah tidak mungkin dipilih oleh senat. Saya menilai Dekan FPIK adalah dekan yang spesifik dan merupakan bagian dari kebanggaan Unhalu, seperti halnya dekan yang lain yang gencar memberikan yang terbaik bagi universitas. Kalau ada demo mahasiswa, silahkan dipecahkan bersama. Saya yakin, mahasiswa Unhalu adalah insan cendekia yang mengedepankan keilmuan dan nilai-nilai moral,” pungkas alumni cumlaude pada program doktor UGM ini. (emi)
sumber : http://kendaripos.wordpress.com/2010/04/22/rektor-tegaskan-larangan-merokok-di-kantor/#more-2506

Pasangan Nusa Menangi Pilgub Sultra 50,03 Persen

KENDARINEWS.COM: Hasil quick count yang dilakukan Jaringan Suara Indonesia (JSI), menempatkan pasangan Nur Alam - Saleh Lasata sebagai pemenang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara.
Hasil tersebut disampaikan dalam Konferensi Pers Hasil Quick Count Pilgub Sultra di salah satu hotel di Kendari, Minggu (4/11/2012) sore.

Dalam hasil quick count yang dilakukan di 300 sampel TPS, pasangan Nur Alam - Saleh Lasata meraih suara 50,03 persen. Sementara pasangan Buhari Matta-Amirul Tamim memperoleh 26,73 persen suara, dan pasangan Ridwan-Haerul Saleh mendapatkan 23,24 persen suara.

"Margin error tidak lebih dari 1 persen, jadi kemungkinan hasilnya tidak akan berbeda jauh," jelas Direktur Riset JSI, Eka Kusmayadi kepada wartawan.

Hasil quick count diambil dari 294 TPS di 12 Kabupaten dan Kota se-Sultra, atau 98 persen dari jumlah 300 TPS yang direncanakan, dengan jumlah total suara 66.476 suara.

Eka menjelaskan metodologi quick count berdasarkan populasi 1.701.698 pemilih yang mencoblos di 4.743 TPS. Dari jumlah itu dipilih sampel pada 300 TPS

Tingkat partisipasi pemilih yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 64,2 persen. Jumlah ini masih dianggap normal.

Keputusan resmi hasil perolehan suara PilGub Sultra tetap menunggu hasil perhitungan suara dari KPU RI. KPU RI saat ini mengambil alih pelaksanaan Pilgub Sultra, sebab lima anggotanya telah dipecat pekan lalu, akibat pelanggaran kode etik.

Direktur Strategi JSI Popon Lingga Geni menjelaskan jalannya Pilgub di Sultra berjalan secara lancar. Hanya dijumpai kendala teknis berupa banyaknya pemilih yang terdaftar pada DPT namun tidak mendapatkan kartu pemilih atau surat panggilan untuk mencoblos ke TPS. (fri)
sumber ; http://www.kendarinews.com/news/index.php?option=com_content&task=view&id=36248&Itemid=224

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
lufiashare. Diberdayakan oleh Blogger.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More